Kamis, Desember 26, 2024
Berita

Penurunan Harga Minyak Dunia: Surplus Produksi dan Penguatan Dolar AS Jadi Penyebab Utama

humasbatam – Harga minyak dunia mengalami penurunan tipis pada perdagangan Senin (23/12/2024) karena kekhawatiran tentang surplus pasokan tahun depan dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Perdagangan komoditas minyak pada hari tersebut cukup sepi menjelang liburan Natal.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent berjangka turun 0,4% menjadi USD 72,63 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,3% menjadi USD 69,24 per barel26. Analis Macquarie dalam laporan terbaru di Desember memproyeksikan surplus pasokan minyak yang meningkat untuk tahun depan akan menahan harga minyak mentah Brent pada rata-rata USD 70,50 per barel, turun dibanding rata-rata tahun ini yang sebesar USD 79,64 per barel.

Kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak mentah di Eropa mereda setelah laporan jaringan pipa Druzhba, yang mengirimkan minyak Rusia dan Kazakhstan ke Hungaria, Slowakia, Republik Ceko, dan Jerman, telah dimulai kembali. Jaringan pipa pemasok minyak ini sempat terhenti pada hari Kamis karena masalah teknis di stasiun pompa Rusia.

Dolar AS yang menguat juga memberikan tekanan pada harga minyak. Dolar AS melayang di sekitar level tertinggi dua tahun pada perdagangan Senin pagi, setelah mencapai tonggak sejarah itu pada hari Jumat. “Dengan dolar AS yang berubah dari melemah menjadi menguat, harga minyak telah kehilangan keuntungan sebelumnya,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga menjadi faktor penekan harga minyak. Data AS yang menunjukkan inflasi yang mereda membantu meredakan kekhawatiran setelah pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu lalu. Namun sbobet88, sinyal yang beragam dari Federal Reserve dan beberapa data ekonomi yang tidak begitu kuat membuat pasar menjadi lesu.

Riset dari perusahaan penyulingan minyak terkemuka Asia, Sinopec, yang menunjukkan konsumsi minyak Tiongkok mencapai puncaknya pada tahun 2027 juga membebani harga minyak. Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Jumat mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan impor minyak dan gas AS atau menghadapi tarif atas ekspor blok tersebut. Trump juga mengancam akan menegaskan kembali kendali AS atas Terusan Panama pada hari Minggu, menuduh Panama mengenakan tarif yang berlebihan untuk menggunakan jalur Amerika Tengah tersebut dan menuai teguran keras dari Presiden Panama Jose Raul Mulino.

penurunan-harga-minyak-dunia-surplus-produksi-dan-penguatan-dolar-as-jadi-penyebab-utama

Meskipun ada kekhawatiran tentang surplus pasokan, terdapat kabar positif bagi harga minyak mentah. Pada Jumat lalu, Kongres AS berhasil menghindari penutupan pemerintah dengan meloloskan rancangan anggaran sementara. Penutupan pemerintah AS dinilai akan berdampak negatif pada pertumbuhan PDB dan permintaan energi.

Prospek sanksi baru terhadap ekspor minyak mentah Iran dan Rusia juga dapat membatasi pasokan minyak global, sehingga mendukung kenaikan harga. Calon penasihat keamanan nasional Presiden terpilih AS Donald Trump, Mike Walz, berjanji untuk mengembalikan kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran. Sementara itu, pemerintahan Biden mempertimbangkan sanksi baru yang lebih ketat terhadap minyak mentah Rusia.

Namun, permintaan minyak di China melemah dan menjadi faktor bearish bagi harga minyak. Menurut data Bloomberg, permintaan minyak terlihat China pada November turun 2,14% secara tahunan menjadi 14,013 juta barel per hari. Sementara, permintaan sepanjang Januari-November turun 3,26% menjadi 13,996 juta barel per hari. China adalah konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, harga minyak mentah diperkirakan tetap menghadapi tekanan di tengah kombinasi faktor fundamental pasar dan perkembangan geopolitik yang dinamis.